Prihatiningsih
Oleh : Lia _ryandhika
Prihatin
adalah nama panggilan dari temen kuliahku, Prihatin di ambil dari nama
terakhirnya. Aku mengenalnya ketika TPB (kuliah IPB tingkat pertama). Aku kelas
B.06 sedangkan Prihatin kelas B.04.
Pertama kenal dengannya, dari perawakannya ia seseorang yang
baik hati, ramah tamah, lembut, sabar, dan sifat-sifat ibu-ibu lainnya. Menurut
ipunk :”prihatin itu merupakan suatu sifat yang menyedihkan, sedih
perawakannya, kegalauan terus menghampirinya, kasihan dia”. Hahahahahaha, itu
menurut IPUNK loh ^_^
Someday, On Malam kamis,,(belagu ga bisa bahasa inggris
juga, haha). Prihatin berulang tahun, tapi sebelumnya aku merencakan sesuatu,
yaitu aku akan mendiamkan dia selama beberapa hari, agar ia merasa sepi, sedih
karena aku menjauhinya. Setiap ia senyum padaku, selalu aku yang menghindar,
merasa kalo dia tidak tersenyum padaku. Begitupun yang di lakukan oleh Idris,
teman dekat kita.
Menurut Dhila (teman kelas), isna selalu kelihatan sedih,
dan menyatakan bahwa sebenarnya apa yang sedang terjadi diantara kita. Hahahaha
kasian ya padahal baru beberapa hari dicuekin/didiemin, tapi udah nangis2
gituh(katanya sih, nangis-nangis, ga tau yah bener atau salah... ^_^).
Malam itupun tiba, Aku telah menyiapkan semuanya, kue di
belikan oleh Yudha dan Idris, aku yang mempersiapkan Kadonya.... kita kumpul di
tempat sufi jam setengah 10, waktu berpindah di barengi dengan kedatangan
teman-teman yang lain. Kita menunggu kedatangannya dengan melakukan nyanyi2
bareng, makan-makan, foto2 dan sebagainya. Memang benar yah,
menunggu itu hal yang tak menyenangkan. BIKIN BETE, MARAH, JENGKEL, GONDOK, dan
sebagainya.
Waktu sudah menunjukan jam 23.47 (Kurang lebih), saya
sudah marah-marah, begitu juga dengan teman-teman yang lain, yang ingin cepat
pulang. RASANYA NGANTUK BERAT... Ada cerita luchu di sini, ketika aku berbaring
tidur di kamar Sufi dengan Atik,,, kemudian aku ingin bangun dari tempat tidur
itu, tak ku sangka kakiku “KESERIMPET” Seprey... SIAUL.. rasanya sakit
bangeud..... L “kadeblug” terdengar suara ketika aku jatuh.
Aku kesakitan, tapi yang lain malah menertawakanku....hahaha... malah ada yang
langsung di share lewat jejaring
sosial.
Bukannya mau ngerjain... eh malah kita yang di kerjain...
APES BEUD DAH... L. Prihatin
tak pulang-pulang, tak terlihat batang idungnya,, emang dia punya idung?
Bukannya ga’ punya idung ya?..hahaha pisss. Akhirnya kita pada pulang dari
kosan sufi karena sudah larut malam bangeud.... akhirnya kado dan kuenya di
tinggal di tempat sufi, dan besok kado dan kuenya bisa di antar ke kosan
prihatin.
Tapi ini merupakan kisah
sejati kita, karena dengan kejadian ini sepertinya kita akan lebih dekat.
Amien.. sekian cerita tentang prihatin... mksh,,, JJJJJ