Ceritaku saat di Kampung laut, Cilacap Jawa Tengah. Ini
cerita pas hari jum’at awalnya kita berencana untuk mengidentifikasi mangrove
yang ada di sekitar klaces, tapi kok malesnya minta ampun ya. Atas inisiatif
siapa waktu itu, kami jadinya pergi jalan – jalan dan memutuskan untuk melihat
goa. Goa yang ada di kaces emang banyak, tapi kita memutuskan buat ngeliat goa
masigitsela. (Kalian dan pernah belum masuk goa yang bener-bener asli. belum
ada tambahan apa2? belum kan? hahaha....peace ya, cm mau bikin kalian penasaran aja).
Karena kita ga tau lewat mana untuk kesananya (laaahhh
kirein tau, gimana sih!) (sabar atuh kan can cerita manehna, cek dengekeun wae)
makanya kita nanya ke penduduk sekitar, kan klo kata pepatah mah malu bertanya
sesat di jalan iya ga? (iya aja deh biar cepet ceritanya) dari pada kita
tersesat perjalanan di klaces yang kita anggap masih asing namanya juga baru 3
harian di sini.
Naah, setelah kita tau musti melewati jalan yang mana
akhirnya kita memutuskan untuk pergi, kita ber enam : Lia (saya sendiri), mba
isna, atik, rahman, byo dan sufi. Kami menyelusuri jalan kita awal jalan kira
kira jam 8-an Am. Kami memulai perjalanan di depan Mushola pas di warung ibu
kadus. lurus aja. suasananya seger pisan, bersih dan dingin, kita sempet
bingung kok dingin yah, ternyata di sepanjang perjalanan kami dikelilingi oleh
pegunungan yang dibawahnya sawah-sawah yang hijau, seger rasanya ngeliat
pemandangan itu. kan jarang yah sekarang mah apalagi di kota-kota besar, jangan
harap di Jakarta udaranya sebersih ini klo rekontruksi wilayahnya Cuma buat
gedung-gedung yang tinggi aja. (kok jadi meleber ke situ mba, terusin yang
cerita goanya atuh.. mba gimana sih!) oh iya maaf –maaf saking emosinya sama
keadaan jakarta sekarang.. hehehe
Di perjalanan kita yang lewat jalan kecil itu, ada tugu di
samping kami bertuliskan Goa maria wisata bahari. nah kita pikir yang ada dulu
deh. jadinya kita berubah niatan, sekarang tujuan kita mau ke Goa maria. kita
masuk ke jalan setapak (kesebelah kiri) dan tak lama kemudian kita menemukan
sebuah Goa yang kita ga tau namanya, kita foto-foto aja, dan liat pas di foto
memang sangat artistik, ga tau yang ngambil fotonya ahli banget atau foto
modelnya yang bagus banget. hehehe nilai aja sendiri yaahhh ^^. (ini masih berser- seri wajahnya).
Setelah kita merasa sanggup untuk meneruskan perjalanan,
akhirnya kita meneruskan perjalanan kembali, kita naik turun bukit udaranya
sangat-sangat menyejukan, mungkin karena kita sering di laut jadinya ngerasa
naik gunung senengnya minta ampyun.. HOOORRRRREEEEEEEE (biasa aja kali mba
heboh banget hehehe). Selama di perjalanan kami sering menemukan orang yang
bawa motor gunung yang di rakit samping kiri dan kanannya kayak penompang kayu
buat muatin sesuatu. Ternyata tau ga teman-teman... oooooyyyyyyy mereka itu
yang kerjanya nebangin pohon yang ada di sekitar gunung ini looohhh, kita pas
waktu itu mau nanya aja sulit, mereka terus aja jalan dengan motornya dengan laju
yang sangat cepat, sepertinya mereka takut dengan penampilan kita, atau
apalah.. kalo takut sama tampang ga mungkin orang kita tampang baik-baik, liat
aja nih foto kita pas masih di jalan, baik-baik kan tampangnya. ^^ (iya aja deh
mba^^)
Karena
kita ga tau musti kemana akhirnya kita memutuskan untuk lurus aja kedepan,
untungnya jalannya ga ada persimpangan atau apapun, jalannya satu .. Sepanjang
perjalanan kami foto-foto keadaan di sekitar jalan yang kami lewati, ada yang
tandus karena habis di tebangin, ada juga kayak lahan perkebunan ada jagung,
cabe, tebu dan sebagainya.
Waktu
sudah menunjukan pukul 9 lewat, kita harus memastikan terus jalan atau tidak,
karena kita butuh waktu istirahat dan khusus buat cwo musti shalat jum’at. Akhirnya
setelah berdiskusi kami akhirnya meneruskan perjalanan yang melelahkan itu. Sampai
akhirnya di perjalanan ada bapak yang baik hati menunjukan jalan ke goa, dan
kata bapaknya : “sebentar lagi dek bakal sampai”. Kita mendengar beliau berkata
seperti itu girangnya minta main. akhirnya kita meneruskan perjalan dan
HAAAAPPPP ada dua jalan lurus atau belok kiri. kita memutuskan untuk lihat
lokasi sekitar yang ada dijalan sebelah kiri itu, sufi dan rahman yang
mengecek. akhirnya setelah kita menunggu kabar dari dua teman kami itu,
ternyata kami sudah sampai, jadi kita musti mengambil arah yang belok kiri
tersebut. KAMI SUDAH SAMPAI TEMAN>>> HOOOORRRRREEEE KAMI MENUKAN GOA
MARIAAAAA SIK ASIK SIK ASIK..HEHEHE^^ girangnya minta ampun setelah perjalanan
kira2 1.5 jam . karena begitu lelahnya kami memutuskan untuk istirahat terlebih
dahulu. di depan goa ada kayak gubuk yang banyak sampah kulit kelapa, kami
pikir klo saat tertentu di sini banyak wisata yang mengunjungi dan gubuk ini
merupakan tempat penjualan kelapa yang airnya lumayan untuk menghilangkan
dahaga dalam perjalanan menuju ke sini. Tapi sayangnya saat kita kesini
gubuknya ga ada yang jual. hehehe mana kita ga bawa air minum lagi,, huh hah
hauuuusss..
Setelah
ngerasa adem kita memutuskan untuk mendekat ke goa, (foto kami di atas cupu bgt ya,, itu karena kecapen. hehehe)... Udaranya lembab di sekitar
goa dan bau-bau gimana gituh kayak kotoran kelelawar, pokoknya baunya
pesing-pesing gituh dan hororrrrr.. jadi diantara kita ada sebagian yang enggan
masuk kaya mba isna, atik dan byo, Sebenernya yang pengen pengen banget masuk
itu Sufi dan rahman, sedangkan saya sendiri mau masuk tapi takut, tapi karena
dua orang ini kuat banget tekadnya buat masuk makanya saya berani buat masuk
juga..
Akhirnya
kami bertiga masuk, dan di dalam gelap banget ga ada sepercik sinarpun di dalam
sana, kami Cuma bawa senter satu dan
itupun senter dari bawaan HP punyanya Byo. Jalannya turunan, berbatu dan agak
licin jadi musti berhati-hati, aku aja banyak duduknya di sini karena gelap ga
bisa jalan selama ada yang nyenterin baru aku berani jalan.. kita bertiga di
dalam di teriakin, hayo “hayo jangan lama-lama”. kami yang di dalam Cuma bilang
“iya sebentar yaa,, ni gelap banget..” akhirnya setelah teriak-teriakan kami
berenam akhirnya masuk ke dalam goa saling berpegangan tangan. karena yaa
jalannya itu.lah itu pas mereka berdua di bawah (maksud saya sufi dan rahman).
mereka melihat sesuatu kayak patung gituh, tapi kami yang cwe-cwe bilang, udah
lah jangan macem-macem kita berenam dan ga ada yang tau kita di mana sinyal pun
ga ada jadi ga bisa kasih tau kita berada di mana, kalo terjadi apa2 kan
bahaya,,,,(maklum cwe pake perasaan mulu apa-apa) hehe..
Akhirnya
cwo-cwo setuju untuk kembali ke atas, keluar dari goa itu. memang seinget saya
goa maria itu memang wisata rohani yang di gunakan untuk semedi bagi orang –
orang tertentu, jadi musti yang tenang,,, yaaaa bukan kayak kita-kita ini yang
sibukkkk dan sangat rame,, tapi maaf – maaf yah kami masih percaya bahwa “TIADA
TUHAN SELAIN ALLAH SWT DAN MUHAMMAD ADALAH UTUSAN-NYA”. kami meneruskan
perjalana kami ambil jalan yang satunya lurus ke depan. dan waktu sudah
menunjukan jam 10 lewat kami musti kembali ke meh kami dan cwo-cwo bersiap
untuk shalat jum’at. Dan ini foto kami di ujung perjalanan.. ^^ sangat
unforgetable ^^
Kami tiba di mesh sekitar jam 11.30-an masih ada waktu buat
bersih-bersih...
Ini ceritaku jalan2 menuju Goa Maria yang ada di Klaces,
terima kasih sudah menyimak,... J